A. Apa itu Rush money?
Rush
Money adalah penarikan uang dari bank secara besar-besaran (missal). Pengertian Rush
Money secara singkat adalah suatu gerakan menarik uang secara bersama-sama dari
tabungan masing masing, dan dalam jumlah besar, bahkan tak jarang uang yang
berada di tabungan atau BANK di habiskan tak tersisa lagi. Pengertian dari aksi
rush money adalah gerakan menarik uang yang ada di bank sebanyak banyaknya
dengan tujuan keguncangan perekonomian di dalam negeri, tujuannya adalah bisa
jadi berbagi motiv bisa jadi karena kecewa dengan pemerintahan. Atau bisa juga
karena ulah pihak asing yang sengaja menyulutnya untuk menghancurkan kestabilan
perekonomian suatu negara. Selain itu, Rush Money juga akan
menimbulkan keresahan di masyarakat karena bank akan kesulitan memenuhi
permintaan masyarakat yang begitu tinggi karena bank hanya mencadangkan 5 s.d
10% dana Cash saja dari total dana pihak ketiga, yaitu dana nasabahnya.
B. Rush Money
di Indonesia
Rush Money di Indonesia sudah pernah terjadi ketika
krisis moneter tahun 1997-1998, dimana Bank Central Asia (BCA) dihantam oleh
nasabahnya yang secara tiba-tiba menarik uang mereka secara besar-besaran,
hingga akhirnya BCA sempat kolaps dan harus mendapatkan suntikan dana segar
dari pemerintah.
Setelah kejadian krisis ekonomi tahun 1997-1998
berlanjut dengan krisis politik dan sosial yang berhujung dengan tumbangnya rezim
pemerintahan Soeharto. (Sumber: sisausaha.com)
C. Dampak Dari
Gerakan Rush Money
1.
Dampak
Ekonomi
Jika rush money benar-benar
dilakukan maka akan timbul kekacauan dalam system perbankan, bank akan
mengalami kekurangan uang cash, sehingga dapat menyebabkan gejolak ekonomi.
Masih ingat krisis tahun 1998
dimana hampir seluruh nasabah bank mengambil uang simpanan mereka karena krisis
ekonomi. Secara ekonomi mungkin dampaknya tidak akan jauh berbeda dengan
kondisi tersebut.
Karena uang merupakan darah untuk
laju ekonomi tentu tanpa uang tunai industri akan berhenti berjalan. Alasannya
sederhana saja pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang terbatas dengan
menyimpan uang tunia di bank masyarakat, swasta dan pemerintah bisa secara
bergantian menggunakannya. Jika uang tunai tersebut diambil secara besar
besaran oleh masyarak apa yang akan digunakan oleh pemerintah dan swasta
sebagai alat transaksi? tidak ada. Bisa saja pemerintah mencetak lagi uang
tunai tetapi hal tersebut akan berdampak sangat buruk terhadap ekonomi. Salah
satu dampaknya adalah HIPER INFLASI.
2.
Dampak
Sosial
Dengan bank
yang mengalami kekacauan maka akan timbul juga keresahan di masyarakat, hal ini
akan semakin menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam
hal ini Bank Indonesia.
Saat industri
tidak berjalan karena kehabisan darahnya apa yang akan terjadi? Pemutusan
Hubungan Kerja masal itu tentu sudah menjadi mata rantainya bukan. Berapa juta
orang yang akan terkena dampaknya jika rush money benar benar terjadi.
Jika ekonomi
kacau industri tidak berjalan kepercayaan investor hilang bukan hal yang
mustahil kemiskinan akan tumbuh pesat. Jika masyarakat miskin kekacauan tentu
bukanlah hal yang tidak mungkin. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi
peperangan.
3.
Dampak Politik
Dengan
adanya gerakan rush money ini maka politik leader terutapa partai pendukung
pemerintah bisa saja menarik konsensus untuk menarik dukungan kepada
pemerintahan yang sah.
Pendapat Menteri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani terhadap isu Rush money ini :
‘"Janganlah mengada-ada,
itu namanya sudah mengalihkan langkah (politik) ke ekonomi," ujar Darmin.
Sri Mulyani menilai pihak-pihak yang menyebarkan gerakan rush money
adalah orang-orang yang tidak
mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Sebab, isu politik yang saat
ini sudah ada dalam proses hukum dikaitkan dengan ekonomi (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/11/17/134500326/komentar.singkat.sri.mulyani.soal.isu.gerakan.rush.money.25.november.)
Oleh karena
itu, marilah kita menolak gerakan ini demi menjaga NKRI yang kita sayangi…
No comments:
Post a Comment